Rezeki merupakan salah satu mesteri kehidupan ini. Tidak ada satupun manusia yang tau kadar rezeki yang akan diterimanya selama hidup. Sempit ataukah lapang?
Rezeki manusia sudah ditetapkan Allah sejak dalam kandungan tepatnya pada usia kandungan 4 bulan. Rezeki ditetapkan bersama dengan penetapan ajal, amalnya, dan kecelakaannya maupun kebahagiaanya.
Jika perhatikan kehidupan manusia di dunia, ada yang memiliki rezeki yang sangat lancar sehingga memiliki harta dan kekayaan yang melimpah, saat ini disebut dengan tajir melintir.
Namun ada juga yang rezekinya seperti terlihat sangat sempit, dari saking sempitnya sampai tidak mampu untuk mencukupi kehidupannya sehari hari.
Lalu Apa Sebenarnya yang bisa memperlancar dan menghambat datangnya rezeki?
Kerja keras bukanlah indikator lancar dan tidaknya rezeki, seandaiknya kerja keras yang menjadi indikator lancarnya rezeki tentulah yang paling bekerja keraslah yang paling kaya seperti pekerja bangunan, kuli panggul dan sebagainnya.
Namun apa kenyataannya? kenapa orang yang kerjanya hanya duduk saja, terkadang banyak santai dirumah, tapi kekayaannya luar biasa? Nah, ini membuktikan kalau lancar dan tidaknya itu Allahlah yang mengatur.
Allah lebih tahu mana yang terbaik buat hambanya, jangan anda kira saat ini rezeki anda masih sempit lalu Allah tidak sayang kepada anda. Justru sebaliknya, Allah sayang terhadap anda, Allah lebih tau terhadap apa yang terjadi dengan anda jika diberi kekayaan. lebih baik berbaik sangka kepada Allah.
Banyak diantara kita yang sudah rajin shalat, kerja sudah rajin tapi rezeki masih terasa sempit. Tapi percayalah jika kekayaan ini sudah Allah anggap baik oleh Allah maka dengan segera rezeki anda akan dibuka dengan seluas luasnya.
Lalu apa manfaatnya membahas tentang penyebab sempitnya rezeki kalau semuanya tergantung sama Allah ?
Begini, Dalam memberikan rezeki Allah akan melihat kepantasan kita, pantas itu tidak hanya dari segi lahiriyahnya atau yang tampak saja, namun dari segi batiniyah juga.
Segi lahiriyah adalah Allah melihat dari segi upaya dan usaha kita dalam meraih rezekinya, ibaratkan rezeki Allah itu seperti hujan, bagaimana kita menadah hujan itu ? seperti itulah rezeki kita, kalau kita menadah hujan denga gelas maka hasilnya yang segelas, kalau kita menadahnya dengan kolam maka hasilnya ya sekolam.
Dari segi batiniyah Allah melihat apakah setelah diberi kekayaan dia akan menjadi semakin baik apa justru sebaliknya? ini yang tidak kita ketahui, dan disini kita terkadang berburuk sangka kepada Allah.
Oleh karenya kita harus berikhtiar secara lahiriyah dan batiniyah, kita bekerja dengan sungguh sungguh dan secara batiniyah lakukan apa yang menjadi sebab lancar dan kita hindari apa yang menjadi penyebab sempitnya rezeki.
Rezeki Itu Bukan Jumlah Tapi Berkah
Yang terpenting dari rezeki itu adalah keberkahannya, bukan banyaknya. Rezeki yang berkah itu tidak hanya cukup saja tapi juga akan membawa ketenangan.
Buat apa rezeki banyak namun tidak memberikan ketentraman kepada pemiliknya.
Keberkahan rezeki diperoleh dari cara cara yang halal. Sebaliknya rezeki yang tidak barokah diperoleh dari cara yang tidak baik atau haram.
Rezeki yang haram yang masuk kedalam tubuh kita akan tumbuh menjadi daging yang yang akan menyeret kita ke nerakanya Allah swt.
“Setiap Daging yang Tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih berhak baginya.” (HR. Thabrani).
Yang perlu diingat oleh para pembaca yang budiman, minuman yang haram tidak hanya wiski tapi kopi yang dibeli dari uang haram juga akan menjadi haram. Makanan haram tidak hanya daging anjing dan babi, tapi daging sapi yang dibeli dari hasil korupsi juga menjadi haram.
Sekilah Tentang Ibnu Qayyim
Sebelum kita membahas tentang hal yang mempersulit datangnya rezeki perlu kiranya kita mengenal siapa Ibnu Qayyim agar kita lebih mantap untuk melaksanakan apa yang menjadi perkataannya.
Sebelumnya, pada artikel lain kami juga mengangkat perkataan Ibnu Qayyim tentang hal yang memperlancar rezeki saya sebelumnya : Mau Dikejar Kejar Rezeki ?, Lakukan 4 Amalan Dari Syeh Ali Jaber Ini Secara Rutin
Namun pada pada artikel sebelumnya tersebut belum saya bahas siapa Ibnu Qayyim, Ibnu Qayyim memiliki nama lengkap Abu Abdillah Syamsuddin Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’ad bin Hariiz bin Maki Zainuddin az-Zura’I ad-Dimasyqi al-Hanbali. Ibnu Qayyim lahir di Damaskus, Suriah pada tanggal 4 Februari 1292, dan meninggal pada 23 September 1350). Beliau adalah imam sunni, fuqaha, ahli tafsir dan ahli hadist yang hidup di abad ke 13.
Ibnu Qayyim hidup dalam lingkungan keluarga orang yang cinta akan ilmu dan religius. Ibnu Qayyim kecil mendalami ilmu keagamaan kepada ayahnya yang merupakan pengasuh madrasah Al-Jauziyah, Oleh karenya Ibnu Qayyim sering disebut dengan Ibni Qayyim Al Jauziyah.
Dalam usianya yang masih relatif kecil 7 tahun, Ibnu Qayyim sudah mulai belajar hadist dan beberapa disiplin ilmu lainnya dari beberapa guru yang terkenal dengan ke alimannya, seperti syaikh Syihabuddin al-‘Abir, Syeh Abu al-Fath al-Ba’labakki dan lain sebagainya.
Ibnu Qayyim dikenal orang yang sangat alim dalam berbagai disiplin ilmu keislaman, dan telah banyak memberikan sumbangsih khazanah keilmuan dengan karangan kitabnya yang begitu banyak. dan salah satu karangan beliau yang terkenal adalah Kitab Zaad al-Ma’ad al-hadyu ilaa Sabiil ar-Rasyaad. Dimana salah satu pembahasannya adalah tentang penghambat rezeki yang akan kami bahas selanjutnya.
Baca Juga : Ingin Kaya Raya ? Bacalah Doa Nabi Sulaiman Ini
4 Hal Penyebab Sempitnya Rezeki Ibnu Qayyim
1. Tidur di pagi hari
Ulama salaf mengatakan bahwa bahwa waktu pagi merupakan waktu yang tidak boleh dilewatkan begitu saja karena pada waktu inilah datangnya keberkahan dan terbukanya rezeki. Walaupun mereka tidak tidur semalam suntuk mereka enggan untuk tidur setelah subuh hingga matahari terbit.
Ada yang mengatakan jika tidur dipagi hari maka rezekinya dipatok ayam. Ini hanya menjadi kiasan. Jika kita tidur di pagi hari maka badan agak lemas dan kurang bergairah sehingga malas untuk berangkat bekerja kalau kita tidak bekerja maka rezeki tidak akan anda dapatkan.
2. Bermalas malasan
Banyak orang yang menginginkan rezekinya datang dari segala penjuru,
Tapi kalau bermalas malasan sepertinya itu hanya akan menjadi angan angan dan bualan yang tidak pernah akan terwujud.
Uang dan hidangan tidak akan pernah turun dari langit secara langsung, jika menginginkannya anda harus berusaha mencarinya dengan bersungguh sungguh dan tidak malas.
3. Sedikit Shalat
Shalat adalah menjadi media berkomunikasi dengan Allah. Shalatlah yang menjadi tempat mengadu masalah kita termasuk masalah rezeki. Jika kita sedikit shalatnya berarti komunikasi dengan Allah semakin sedikit.
4. Sifat Khianat
Secara logika jika kita dikenal orang yang berkhianat maka orang enggan mempercayakan segala sesuatu kepada kita, dengan begitu rezeki kita juga akan terhambat. Sifat khianat ini sangat berbahaya, bahkan semua rasul dijauhkan dari sifat ini.
Jika ingin rezeki anda lancar kembali maka perbaikilah sifat khianat yang anda miliki. Berusahalah berlaku jujur dalam setiap pekerjaan anda. Jika orang percaya terhadap anda maka sangat mudah sekali mendapatkan rezeki melalui pelantara orang lain.