8 Metode Dalam Mendidik Anak Ala Rasulullah

Beritabawean.com – Metode dalam mendidik anak memang banyak sekali, namun kita sebagai Islam seyogyanya meniru pendididkan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai nabi panutan. Rasulullah tidak hanya berhasil dalam mendidik Siti Fatimah menjadi manusia Rabbani namun Rasullah juga berhasil mendidik para sahabat dan kaum muslimin pada masanya.

7 Metode Dalam Mendidik Anak Ala Rasulullah

Berikut ini kami telah rangkumkan beberapa metode yang dilakukan oleh Rasulullah yang kami kutip dari Buku Prophetic Parenting. Jika anda ingin menjadi orang tua yang berhasil maka hendaklah mencoba menerapkan metode metode ala Rasulullah ini dalam kehidupan dalam mendidik anak.

8 Metode Mendidik Anak Ala Rasulullah 

1. Menampilkan Suri Teladan yang Baik

Suri teladan yang baik memiliki dampak yang besar pada kepribadian seorang anak. Karena pada hakikatnya anak hanyalah mampu meniru tingkah laku orangtuanya atau seseorang yang berada disekelilingnya tanpa mampu memfilter apakah itu perbuatan baik atau jelek.

Jadi sebagai orangtua khususnya, kita harus bisa menjadi Uswah Hasanah bagi anak anak kita supaya menjadi anak yang baik dan shaleh.

Mayoritas yang ditiru anak berasal dari orangtuanya. Bahkan, dipastikan pengaruh oaling dominan berasal dari orangtuanya.

\” Kedua orangtualah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi\”

Selain menjadi suri teladan bagi anak anaknya, Rasulullah juga memerintahkan kepada orangtua untuk selalu bersikap baik dan berkata jujur  dalam beehubungan dengan anak.

2. Mencari Waktu yang Tepat untuk Memberi Pengarahan 

Sebagai orangtua, harus memahami kapan waktu yang tepat untuk menasihati dan memberikan pengarahan yang tepat kepada anak. Jika anak sedang kesal dan marah, tentulah disaat itu bukanlah waktu yang tepat untuk diberikan pengarahan.

Kenapa harus mencari waktu yang tepat?

Hal ini dikarenakan sewaktu waktu anak bisa menerima nasihatnya, namun terkadang pada waktu yang lain anak menolak keras nasihat tersebut sehingga mengakibatkan orangtua jadi marah dan anakpun jadi tidak terarah.

Kapan waktu yang tepat untuk mengarahkan anak?

  • Disaat anak berada dalam perjalanan, baik perjalanan berkendaraan maupun berjalan kaki
  • Diwaktu anak sedang makan
  • Dan diwaktu anak sedang sakit

3. Bersikap Adil dan Menyamakan Pemberian Untuk Anak

Bersikap adil tidak hanya berlaku untuk pemerintah atau seseorang yang memiliki kedudukan saja. Tetapi orangtua juga harus memiliki sikap adil terhadap anak anaknya. Apalagi jika anaknya banyak, orangtua harus mampu menyamakan kasih sayang dan pemberian terhadap anak anaknya.

Kita sering mengetahui bahwa seorang anak yang merasa orangtuanya lebih sayang kepada saudaranya, akan membuat si anak menjadi liar. Akibatnya, orang tua tidak akan mampu menghadapi atau mengatasi keliaran anak karena kedengkian kepada saudaranya. Si anak akan beranggapan sang ayah atau ibu telah melakukan kesalahan yang tak termaafkan.

Dalam surat yusuf  12 : 8 disebutkan : \” Ketika mereka berkata : Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya ( Bunyamin ) lebih dicintai oleh ayah kita sendiri, padahal kita adalah satu golongan yang kuat. Sesungguhnya ayah kita dalam kekeliruan yang nyata\” 

Akibat dari perasaan yang mereka pendam itu, mereka melakukan perbuatan keji dalam hubungan persaudaraan dan kekerabatan mereka.

Baca Juga : 5 Cara Agar Anak Rajin Shalat Walau Tanpa Disuruh Sekalipun

4. Menunaikan Hak Anak

Seorang anak memiliki hak yang harus ditunaikan oleh orangtua. Menunaikan hak anak serta menerima kebenaran darinya dapat menumbuhkan perasaan positif terhadap diri anak.

Selain itu, menunaikan hak anak juga merupakan pelatihan bagi anak untuk tunduk pada kebenaran. Dengan membiasakan diri menerima akan kebenaran anak dapat membuka isi hati anak sehingga anak tidak akan tertutup dan bersikap dingin kepada orangtuanya

5. Doa

Doa merupakan landasan asasi yang setiap orangtua dituntut untuk selalu konsisten menjalankannya. Orangtua juga harus selalu mencari waktu yang tepat dalam berdoa. Karena bagaimanapun juga, doa orangtua selalu dikabulkan oleh Allah SWT.

Tidak ada yang dapat mengalahkan kekuatan doa. Khususnya doa orangtua kepada anak anaknya. Karena dengan doa, rasa sayang akan semakin membara, rasa cinta akan semakin tertanam kuat dihati sanubari kedua orangtua.

Ikatan hubungan kedua orang tua dan anak akan semakin erat dan akan semakin tunduk kepada Allah SWT. Bagaimanapun juga orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, dan demi masa depannya.

Bagi orangtua, jangan sampai mendoakan keburukan kepada anak anaknya. Karena perbuatan ini sungguh amalan yang sangat berbahaya dan tidak dapat dilukiskan dengan kata kata. Karena doa keburukan orangtua terhadap anaknya dapat menyebabkan kehancuran masa depan si anak dan juga orangtuanya.

6. Larangan Mendoakan Keburukan untuk Anak

Nabi bersabda \” Janganlah engkau mendoakan keburukan atas diri kalian, janganlag mendoakan keburukan atas anak anak kalian, janganlah mendoakan keburukan atas pembantu pembantu kalian, janganlah mendoakan keburukan atas harta jalian, ketika bertepatan dengan waktu Allah menurunkan pemberian kepada kalian, sehingga doa kalian dikabulkan.\”

7. Membelikan Anak Mainan

Mainan merupakan hal terpenting bagi anak. Karena mainan menjadi teman sekaligus wahana dalam mengekspresikan imajinasinya didunia khayal maupun nyata. Anak dapat berlaku baik terhadap mainanya dan bisa juga berlaku tidak baik pada mainannya. Hal ini dikarenakan anak berperan seolah olah dia menjadi raja terhadap mainannya.

Bahkan Rasulullah mengaku terhadap mainan Siti Aisyah sang putri beliau, menjadi bukti tentang pentingnya arti mainan bagi anak anak dan kecintaan mereka pada benda benda kecil yang berbentuk dan memiliki rupa.

Baca Juga : 3 Waktu yang Tepat Memberikan Nasihat pada Anak Menurut Rasulullah

8. Tidak Suka Marah dan Mencela

Memiliki seorang anak harus senantiasa bersifat lapang dan menahan amarah. Apalagi jika anaknya lebih dari satu, tentunya sangat menguji kesabaran orangtua.

Anak yang belum mengerti apa apa, dan belum faham apakah ini benar dilakukan ataukah tidak membuat mereka bertingkah diluar sadar orangtua. Seperti menangis. Orangtua mungkin faham kenapa dia harus menangis, tetapi anak anak tidak. Segala gejolak dihatinya dia tandai dengan tangisan. Segala keinginnya jika tidak langsung terpenuhi dia akan menangis karena memang dia belum mengerti apa yang haruas dilakukan.

Ketika seorang bapak mencela anaknya, pada dasarnya dia sedang mencela dirinya sendiri. Sebab, bagaimanapun juga dialah yang telah mendidik anaknya tersebut.

Demikianlah 8 Metodi mendidik anak ala Nabi SAW. Semoga semua metode diatas dapat kita terapkan di kehidupan nyata. Amiin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *